Huft. Kita sama-sama tahu ya kalau virus Corona Covid-19 sedang menjadi isu yang sangat intens dibicarakan dunia. Sejak kemunculannya di Wuhan Tiongkok, kini virus Corona Covid-19 sudah menyebar ke 114 negara.
Dari hari ke hari, jumlah orang yang terpapar virus Corona Covid-19 juga bertambah. Sampai pekan kedua di Maret 2020 ini, Indonesia memiliki 69 pasien yang positif Corona.
Ada yang balita, ada yang usia muda, ada juga pasien yang lansia. Kalau baca media online, setidaknya sudah tiga orang pasien yang meninggal dunia karena virus corona. Innalillahi wa innaillaihi rojiun.
Di lain sisi, ada juga kabar menggembirakan. Info dari Liputan6.com, ada lima pasien dinyatakan sembuh dari Corona. Mereka sudah dicek di laboratorium namun hasilnya selalu negatif.
Update berita terbaru, malah Pemerintah Kota Solo menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona Covid-19. Status ini berlaku selama 14 hari ke depan, mulai 14 aret 2020.
Keputusan diambil itu nggak lepas dari kondisi dimana aada dua pasien positif corona yang meninggal dunia. Pasien-pasien itu, pas baca di Kompas.com, disebutkan sempat diisolasi di RSUD Dr Moewardi Solo.
Semakin Hari, Persebaran Virus Corona Covid-19 Semakin Terasa di Dalam Kehidupan.
Merebaknya virus yang sudah berstatus Pandemi ini juga sudah berdampak ke kehidupan AkuBangkit. Yah, meskipun di Purbalingga tempatku tinggal ini belum dirilis adanya pasien positif Corona Covid-19 sih.
Apalagi, dalam tiga bulan terakhir ini, aku banyak berkunjung ke kota-kota yang dikabarkan media massa ditinggali oleh pasien positif corona. Mulai dari Jakarta, Cirebon, Indramayu, sampai Sorong.
Waktu berpergian ke beberapa kota itu, sempet khawatir juga sih dengan adanya isu virus corona. Tapi, hati agak adem karena belum ada pernyataan resmi pemerintah soal paparan virus Corona Covid-19 di Indonesia.
Nah, sekarang ini, dampak nyata persebaran virus ini mulai terasa ke aktivitas AKuBangkit. Baik berdampak dari sisi personal, keluarga sampai dengan dampak ke pekerjaan.
Kali ini aku sharing soal dampak-dampak nggak langsung virus Corona Covid-19 ini yah. Tanpa ada maksud untuk mendiskreditkan pasien positif corona apalagi memancing di air keruh tanpa empati. Cuma sharing. Check this out.
Baca Juga Dong: Luar Biasa! Petualangan One Day Trip ke Raja Ampat yang Penuh Deburan Ombak, Spot Instagramable dan Kekayaan Alam Mempesona
Pertama. Peningkatan Jumlah Pasien Positif Corona Covid-19, Bikin Pekerjaan Mundur Tanpa Jadwal Pasti.
Pekerjaan yang dimaksud adalah Annual Pertamina Quality Award (APQA) 2020. Di event tahunan PT Pertamina (Persero) ini, Citrantara garap konsultasi dan produksi konten presentasi untuk APQA 2020.
Tahun 2020 ini, Citrantara back up kebutuhan presentasi untuk 19 gugus di RU IV Cilacap, RU VI Balongan dan RU VII Kasim. Acaranya rencananya bakal digelar 13-18 Maret 2020.
Waktu di pertengahan jalan pekerjaan untuk APQA 2020, sebenarnya ada peserta yang bertanya soal jadi nggaknya event karena efek Corona Covid-19. Tapi, waktu itu, masih lanjut aja sebab belum ada keputusan dari top management kan.
Akhirnya, keputusan penundaan APQA 2020 pun dirilis di H-5 acara. Ketika load produksi konten sedang tinggi, fokus memuncak dan persiapan kian matang.
Keputusannya yakni menunda gelaran tahunan di Kantor Pusat Pertamina Jakarta ini sampai Pemerintah bisa mengendalikan virus Corona Covid-19. Klimak yang tak terduga. Sangat tak terduga.
Rasanya bercampur antara kecewa acara belum jadi berlanjut dan senang karena deadline yang mundur. Tapi ya sudah, nggak apa. Demi keselamatan bersama. Semua ada hikmahnya.
Kedua. Media Massa Hanya Menjejali dengan Informasi tentang Virus Corona Covid-19, Rasanya Malah jadi Horor Sendiri.
Ini memang selalu menjadi PR berat media massa di Indonesia. Terutama media online. Yakni selalu menjejali pembacanya dengan informasi yang sama setiap saat.
Sekarang ini, berbagai hal tentang virus corona digoreng dan dijajakan sedemikian rupa. Update setiap saat. Seolah-olah, masyarakat hanya membutuhkan informasi tentang virus corona.
Seolah-olah, masalah kita sebagai personal dan bangsa hanya berhenti di virus corona. Tidak ada masalah lain. Tidak ada masalah kesehatan lainnya. Kondisi ini kan berbahaya bagi kebutuhan informasi.
Dengan gencarnya informasi tentang virus Corona, yang biasanya
dipublish dengan prinsip bad news is good news, malah membuat orang-orang kian panik. Semua khawatir terpapar virus ini.
Ada ibu-ibu yang melarang anaknya main, ada teman yang mengurung diri di rumah, ada orang yang mencurigai orang lain ketika ia bersin, ada juga masker dan hand sanitizer yang ludes diborong berapapun harganya.
Semua perbuatan itu dilakukan bukan karena preventif. Melainkan karena pemahaman yang tak lengkap tentang pesebaran virus, sehingga mereka lebih fokus pada ketakutan daripada pencegahan yang efektif.
Salah satu contoh dimana media massa mendapatkan sorotan kritis dialami Tirto.id. Tirto menjadi trending topic twitter karena merilis berita yang kurang cerdas dalam mengulik sudut pandang penulisannya.
Di era serba ngebut ini, kita memang harus bijak dan cerdas mencari dan menyaring informasi. Kanca-kanca bisa baca beritanya di link berikut ini; Hampir 3 Persen, Tingkat Kematian COVID-19 Indonesia Cukup Tinggi?
Ketiga. Karena Penjelasan yang Sepotong-potong, Akhirnya jadi Belajar tentang Virus seperti saat Pelajaran Biologi Dulu.
Iya. Jujur saja. Dengan semakin gencarnya persebaran virus Corona Covid-19 di Indonesia dan dunia, AkuBangkit mulai mencoba memahami tentang apa itu virus. Jadi, memang seperti belajar Biologi di zaman SMA dulu.
Karena, menurutku, tanpa pemahaman tentang definisi, cara penyebaran hingga daya hidup virus, kita nggak pernah bisa lengkap memahami cara menghadapi virus Corona Covid-19.
Kalau penjelasan di Wikipedia, virus adalah mikroorganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Virus hanya bereplikasi di dalam sel makhluk hidup, karena virus tidak bisa bereproduksi sendiri.
Virus bisa menginfeksi semua bentuk kehidupan, mulai dari hewan, tumbuhan, bakteri dan arkea. Virus terasosiasi dengan penyakit tertentu. Misalnya influenza, HIV, flu burung sampai ada juga virus mosaik tembakau.
Nah, kalau pada manusia, virus corona dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan, seperti pilek. Walaupun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan.
Sayangnya, dari dulu, pelajaran Biologi tidak selalu menjadi pelajaran yang dicintai. Karena itu, tidak semuanya bisa memahami karakter virus dan persebarannya. Bahkan masih banyak yang nggak paham virus itu makhluk hidup atau malah benda mati.
Di tengah rendahnya budaya literasi dan kemauan masyarakat untuk memahami masalah secara utuh tentang virus corona, mengerti karakter virus adalah hal yang penting. Biar nggak sembarang panik. Gitu sih menurutku.
Keempat. Virus Corona Civid-19 yang Hype Bikin Banyak Kosakata Asing Bermunculan dan Banyak Digunakan di Percakapan.
Selalu begitu. Masalah yang “asing” kita hadapi selalu akan memunculkan istilah-istilah yang “asing” pula. Bukan bahasa asing. Tetapi lebih pada asing digunakan dalam pembicaraan kebanyakan orang.
Istilah Virus corona maupun coronavirus sendiri awalnya asing bagi orang Indonesia. Semua meraba-raba maksud yang terkandung dalam kosakata tersebut. Namun, sekarang jamak digunakan.
Salah satu istilah yang kemudian melejit adalah istilah lockdown. Kosakata ini kembali muncul di media massa dan semakin gencar karena kehebatan netizen menyebarkan informasi.
Kosakata “lockdown” menyebar ke dunia, hingga ke pelosok desa, sejak jumlah orang terpapar virus corona di Italia semakin bertambah. Italia itu jadi negara dengan jumlah penderita terbanyak setelah Tiongkok loh. Ada 12.000 kasus dan jumlah kematian 827 di Italia, kata BBC.com.
Kini, Italia melakukan pengawasan ketat di negaranya untuk mencegah penularan virus corona COVID-19. Italia ini adalah menutup sekolah, toko, perkantoran hingga tempat wisata kecuali toko makanan dan apotek.
Denmark kabarnya sudah lockdown. Indonesia belum mengambil kebijakan itu. Kalau ada kebijakan lockdown, berarti kita harus menambah jatah kuota dan stok makanan karena tidak bisa belanja dan harus bekerja dari rumah.
Kelima. Pilihan Hiburan dan Liburan menjadi Semakin Terbatas, Karena Pertandingan Tak Dilaksanakan & Destinasi Wisata Tutup.
Premier League, Serie A & La Liga resmi dihentikan kompetisinya. Kabarnya dua pekan. Penghentian kompetisi sepakbola ini berarti AkuBangkit nggak bisa update informasi pertandingan.
Biasanya, baca goal hingga bola untuk update berita sepakbola hingga nonton resume pertandingan di Youtube. Tapi, pertandingan sudah dihentikan, jadi paling nonton kumpulan gol-gol keren terdahulu.
Nggak cuma itu. Rencana untuk jalan-jalan bareng keluarga ke luar kota juga tampaknya perlu ditunda. Karena banyak destinasi wisata yang tutup. Terutama di kota-kota besar.
Ide pergi dengan angkutan umum juga jadi hal yang riskan dilakukan. Karena angkutan umum kan banyak orang dan kita nggak pernah tahu ada atau nggak orang yang terpapar virus di angkutan publik itu.
Kalau sudah seperti ini, refreshingnya berarti cuma di rumah saja. Setidaknya, sampai situasi bisa terkendali. Demi kesehatan dan keselamatan keluarga juga kan. Nggak masalah.
Baca Yuk: 5 Lagu Lawas yang Bikin Kamu Bisa Semakin Galau & Baper Ketika Hujan Turun
Itulah lima aspek dalam kehidupan AkuBangkit yang terdampak dari persebaran virus Corona Covid-19 di Indonesia. Sekali lagi, ini bukan sedang nggak bersyukur yah. Harapannya, ya kita tetap sehat tanpa terpapar virus Corona Covid-19.
Yang sudah terpapar diberi kekuatan dan keihklasan selama proses penyembuhan dan diberi kesembuhan. Pastinya cobaan ini berat banget bagi pasien terpapar virus corona. Semoga masalah pandemi ini bisa segera tertangani dengan baik.
Kalau di Kabupaten Purbalingga sih, Dinas Kesehatan sudah meningkatkan pengawasan terhadap WNA dan WNI asli Kota Perwira yang baru berpergian dari luar negeri, sebagai bentuk pencegahan persebaran virus Corona Covid-19 di Purbalingga.
Tak perlu memperkeruh suasana yah. Apalagi, sampai membuat analisa-analisa yang tidak berdasar atau malah bikin analisa cuma berbekal rumus utak atik gathuk. Bila meresahkan bisa kena pasal.
Dan, jangan terlalu mudah panik. Sebab bekarang ini sudah banyak informasi yang merilis tentang cara mencegah persebaran virus corona. WHO dan Kemenkes RI juga sudah merilis cara jitu mencegah persebaran virus ini.
Intinya sih, kita harus menerapkan pola hidup sehat, yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Mulai dari makanan bergizi, olahraga biar sehat, kurangi mikir yang bikin stress sampai tidur yang mencukupi.
1 thought on “Berbagi Cerita. Ini Tentang Bagaimana Virus Corona Covid-19 Berdampak pada Kehidupanku”