Memang. Perjalanan ke Kota Dumai di Provinsi Riau menghadirkan pengalaman yang luar biasa. Bukan hanya karena baru pertama kali, tetapi persentuhan dengan budaya yang baru selalu mampu memberikan sensasi yang nggak mudah untuk dilupakan.
Soal perjalanan ke Kota Dumai yang berjarak sekitar 188 KM dari Pekanbaru saja, aku bisa bercerita banyak hal. Mulai dari pengalaman mencoba hotel ala OYO Management, geliat manusia bandara menunggu pesawat sampai soal cara menikmati waktu transit pesawat di Pekanbaru.
Nah, kalau kamu ada kesempatan main ke Kota Dumai, yang merupakan kota hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis di tahun 1999 ini, aku punya beberapa catatan nih. Paling nggak ada 4 hal yang harus kamu nikmati saat pergi ke Kota Dumai.
Aku memang lebih banyak menghabiskan waktu di wilayah perkotaan di Bumi Lancang Kuning itu. Tapi, 4 hal yang bakal aku ceritakan ini, bisa banget jadi referensi untuk traveling tipis-tipis di Kota Dumai. Ya bisa penyegaran di sela agenda kerjaan lah.
Oh iya. Ide aktivitas yang mau aku ceritakan ini lebih mengarah pada aktivitas sosial dibandingkan aktivitas traveling yang selfie sana sini. Menurutku sih, salah satu aktivitas traveling yang asyik ya interaksi dengan budaya dan sosial yang ada di destinasi kita itu.
Aku di Kota Dumai juga banyak selfie. Tetapi, aku lebih menikmati dan mendokumentasikan berbagai interaksi dengan budaya di Kota Dumai. Itu menurutku loh. Kamu bisa beda. Beda itu boleh kok. Heuheuheu.
Oke, yang pertama nih. Minum teh telor sajian kedai kopi yang banyak tersebar di tepi jalan Kota Dumai
Teh telor merupakan menu kuliner yang sangat terkenal di Pulau Sumatra. Bahkan sudah jadi semacam menu wajib dari kedai-kedai kopi, termasuk kedai kopi yang ada di Dumai. Dari beberapa kedai yang aku datangi, memajang nama ‘Teh Telor’ dalam daftar menunya.
Oh iya, jangan bayangkan kedai kopi yang ada di Dumai itu seperti layaknya cafe yang ada di Jawa atau seantero dunia. Meskipun cafe secara bahasa juga artinya kedai kopi. Tetapi, kedai kopi di Dumai ini lebih mirip warung makan.
Teh telor ini memang teh yang dicampur dengan telur. Teh dan telur dikocok jadi satu. Selain itu juga ada susu dan juga madu. Teh telor warnanya coklat muda. Teh telor disajikan dalam gelas yang diberi lambar dan sendok kecil untuk mengaduk.
Eits, jangan bayangkan kalau teh telor itu bau amis yah. Dari dua kali kesempatan menjajal teh telor di dua kedai berbeda, rasa dan bau teh telor nggak ada yang amis kok. Nggak bikin enek juga. Malah lebih terasa manis. Kayak minum teh manis biasa, cuma lebih buket sih.
Kalau main ke Dumai, cobalah untuk nyeruput teh telor di kedai. Ingat di kedai yah. Jangan dibungkus bawa pulang. Lebih asyik di minum di kedai.
Makanan di Dumai juga enak kok, nasi goreng atau mie goreng layak untuk dicoba.
Rempah. Itu elemen yang nggak pernah bisa lepas dari menu makanan di Kota Dumai, sepertinya. Dari olahan nasi sampai lauk pauk, semuanya bersentuhan denagn rempah. Rempahnya sangat terasa di mata dan lidah, pokoknya.
Di Dumai, aku makan nasi padang. Aslinya sih nggak terlalu suka dengan menu nasi padang. Tapi, karena saat siang hari, kayaknya pilihannya cuma nasi padang, jadi ya tetap makan juga. Ya meskipun dibatasi banget lauknya. Tetapi, ternyata rasanya memang beda dibanding dengan menu nasi padang di Jawa.
Nasi goreng dan mi goreng di kedai jadi pengalaman yang nikmat sekali. Pedasnya bukan karena cabai. Tetapi karena rempah. Salah satunya lada. Karena jarang makan masakan ala melayu yang tanpa manis-manis, jadi rasanya sensasional sekali makan nasgor dan migor di Dumai.
Nongkrong selow di kursi plastik yang memang sengaja ditaruh di tepi jalan.
Nggak tahu kenapa, hampir semua penjual di kawasan perkotaan di Kota Dumai itu sengaja meletakan kursi dan meja di depan kedai mereka. Nggak cuma pedagang besar yang ada di kios loh ya. Bahkan sekelas pedagang pop ice di tepi jalan, juga sediakan kursi-kursi.
Padahal, kalau di lihat-lihat, ruko yang dipakai kedai itu ya cukup besar bagian dalamnya. Tapi, ya pada akhirnya, orang-orang memang lebih suka untuk nongkrong dan makan di kursi yang ada di tepi jalan. Termasuk aku ini.
Nyatanya, duduk di tepi jalan Kota Dumai itu mengasyikan loh. Bisa menikmati sesi kulineran sambil melihat-lihat dinamika masyarakat di Dumai. Apalagi sambil mendengarkan cerita orang lokal yang gaya bahasa dan logatnya Melayu banget. Asyik beneran. Indonesia memang indah.
Makanya, kalau traveling ke Dumai, jangan tergoda hanya nongkrong di dalam ruangan yah. Karena di luar sana, banyak hal-hal asyik dan seru untuk dinikmati.
Keliling kota dengan becak motor di jalanan Dumai yang lebar nan ramai kendaraan.
Saat melihat ada becak motor alias bentor. Aku langsung memutuskan untuk naik becak montor. Di Purbalingga nggak umum ada becak motor. Sekalipun ada, itu statusnya ilegal. Karena secara peraturan memang ada larangan sih.
Akan tetapi, di Dumai, becak motor itu banyak sekali. Bentuknya juga berbeda dengan bentor di Jawa. Sepeda motor ada di samping kanan, sedangkan penumpangnya akan naik di becak yang atapnya tertutup sehingga aman dari panas dan hujan.
Naik becak motor juga asyik. Bisa sambil ngobrol juga dengan abang becaknya. Tentang Dumai yang bergeliat berkat potensi sumber daya alam berupa migas, hotel besar yang ada lift-nya, sampai tawaran layanan pijet. Hahaha.
Walau asyik, tetapi naik becak motor di Dumai tetap saja deg deg ser. Karena eh karena, rasanya pas mau belok, kayak mau jatuh. Maklum dua penumpang, terasa sesak, sementara abang becaknya tenang aja belok kanan dan kiri tanpa mikir penumpang sedang deg-degan.
Itulah empat hal yang jangan sampai dilewatkan kalau kamu punya kesempatan main ke Kota Dumai. Sebenarnya sih masih banyak lagi, tapi sementara itu dulu yah.
Kalau teman-teman mau menambahkan, boleh kok. Tulis aja di kolom komentar. Siapa tahu bisa jadi referensi buat pembaca blog yang lainnya. Yuk share yang positif dan asyik-asyik.
Pernah seminggu di Dumai mengunjungi saudara cuma bisa keliling kota karena bingung mau ngapain. Btw, gedung pemerintahannya bagus dan asri banyak burung bagus yang beterbangan biasanya.
Anyway, nice info.
Iya, di sana banyak taman yang luas, sayangnya belum sempat menikmati jalan-jalan di tamannya. Makasih udah main.
Sama-sama