Nyepik

Nyepik Reva Gildas. Animator & Ilustrator Gondrong yang Terinspirasi Anime Jepang.

Purbalingga memiliki banyak anak muda yang bisa bikin karya keren. Salah satunya Reva Gildas. Reva adalah salah satu ilustrator dan animator kelahiran Purbalingga yang punya banyak karya yang keren banget loh.

Cuma, karya-karya Reva memang jarang sekali tampil di wilayah Purbalingga, meskipun tiap harinya pemuda berusia 26 tahun ini tinggal di Perumahan Selabaya Indah yang ada di Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah.

Hal ini terjadi karena Reva memajang portofolio karya ilustrasi dan animasinya di media sosial atau website freelancer. Sehingga kliennya juga lebih banyak berasal dari luar kota bahkan juga luar negeri. Zamannya memang sudah begitu.

Dengan kecanggihan teknologi komunikasi masa kini, orang yang tinggal di kota kecil pun bisa mendapatkan peluang untuk bekerjasama dengan klien di kota besar bahkan klien yang tinggal di mancanegara.

Baca Juga Yuk: Traveling ke Puncak Sendaren di Purbalingga yang Membangkitkan Jiwa Ini Berteriak “My Trip My Adventure”. Kamu Harus ke Destinasi Wisata Ini!

Beberapa hari lalu di pertengahan Juni 2020, AkuBangkit nyepik Reva Gildas di Omah Al Food & Coffee. Kedai kopi bergaya street food ini berada di sebelah barat Pertigaan Jalan Mintaraga atau Pertigaan PLN Purbalingga ke arah selatan.

AkuBangkit nggak sengaja tahu tentang Reva. Awalnya, AkuBangkit nonton unggahan video animasi di instagram Brian Nareswara, seorang teman yang bergiat kopi sekaligus barista di Omah Al. Nah, Reva ini adiknya Brian.

Pas nonton videonya, videonya keren juga loh. Ternyata eh ternyata, video animasi pendek itu buatan Reva, sewaktu masih kuliah. Alhasil, AkuBangkit kepo dong pengin ngobrol tentang video animasi itu dan kehidupan seorang animator sekaligus ilustrator di Purbalingga.

Banyak kisah dan pengalaman yang Reva yang lulusan SMA Negeri 1 Purbalingga ini ceritakan sambil menikmati seduhan kopi di Omah Al. Mulai dari awal mula jatuh cinta pada dunia ilustrasi hingga pengalaman menghadapi klien dari luar negeri.

Reva nggak mau diajak selfie tampak muka. Nggak tau karena malu atau biar misterius. Hehehe. Jadi, fotonya dari belakang saja.

Nah, kali ini, AkuBangkit bakal berbagi sedikit kutipan obrolan “Spik Sana Spik Sini” bareng Reva Gildas. Sharing nyepiknya format blog yah. Hehehe.

Video animasi yang dishare di medsos itu, gimana ceritanya?

Pembuatan video itu butuh waktu 4 bulan. Karena untuk Tugas Akhir (TA), jadi all out banget membuatnya. Tapi setelah itu, malah lebih banyak bikin materi untuk klien, event dan bisnis.

Awal mulanya ini gimana sih, kok bisa tertarik dengan dunia animasi dan ilustrasi?

Karena senang menggambar dari kecil. Semua buku penuh dengan gambar. Semua buku pelajaran. Terus, dulu kan sering nonton anime Digimon dan Samurai X. Kayaknya, kalau bisa bikin video begitu kayaknya asik. Dan memang asik kalau hobi bisa sisalurkan ke profesi.

Bikin animasi susah nggak sih, kalau cuma nonton videonya kan memang gampang yah?

Hasil akhir videonya itu asik ditonton, tapi prosesnya memang ribet. Satu epidode itu bisa berapa bulan. Baru tahu susahnya bikin satu episode setelah aku masuk kuliah.

Foto atau gambar digambar satu persatu. 1 detik adegan itu dibuat dari 8, 12 atau 24 gambar. Semua dibikn satu persatu. Sampai diwarnai itu prosesnya manual. Dulu, aku pikir prosesnya otomatis.

Kalau proses produksinya otomatis itu karakternya kayak wayang, terbatas banget pergerakannya.

AkuBangkit kan suka yah nonton anime, gampang nggak sih bikinnya?

Yah, pada dasarnya, bikin gerakan karakter itu yang susah. Paling “angel” itu. Kalau karakternya gerak semua kayak Attack of Titan, itu susah banget. Negara manapun di dunia, mungkin cuma jepang jang bisa eksplor begitu.

Lebih suka bikin animasi atau ilustrasi nih?

Kalau animasi itu kan lama. Jadi, setahun ini, aku perbanyak bikin gambar-gambar ilustrasi, karena lebih cepat produksi dan penjualan. Harganya macam-macam, USD 30-120 pergambar.  Aku gak pernah dapat orang indonesia, banyakan orang luar.

Dari mana kok bisa dapat klien dari luar negeri, padahal keseharian di Purbalingga?

Menggunakan (situs) Freelancer itu agak aman. Komunikasi bisa langsung dengan klien. Tapi pembayaran tetap dikelola oleh Freelancer. Kalau hasilnya bagus, besok-besoknya, klien akan langsung komunikasi ke kita. Dan, mereka juga mau bantu promo.

Selain itu, pajang portofolio di media sosial juga membantu orang untuk mengenal karya.

Klien dari luar negeri itu biasanya butuhnya apa?

Kebanyakan anime. Banyak yang nyari. Mereka punya karakter untuk ilustrasi buku atau cerpen, terus aku yang bikin ilustrasi karakternya. Mereka cuma kasih brief sample dan gambaran karakter yang mereka mau.

pemuda kreatif purbalingga
Menurut Reva, setiap pekerjaan punya risikonya masing-masing. Tapi yang pasti, pelaku industri kreatif wajib bertanggung jawab atas pekerjaannya.

Punya pengalaman buruk waktu bikin kerjaan untuk klien luar negeri?

Yang nyebelin itu, karakternya nggak ada contoh ilustrasinya. Aku kan biasanya dapatnya gambaran sifat, yang pada akhirnya jadi ilustrasi wajah. Nah, pernah aku bikinnya karakter cewek, ternyata klien butuhnya laki-laki.

Btw, punya pengalaman kolaborasi dengan ilustrator lainnya?

Pernah sama Komik Kampret. Komik Kampret di Instagram itu buatan temanku yang orang Purbalingga. Namanya Ghozie. Dia anak SMA 1 Purbalingga juga, satu kelas. Nah, untuk project Komik Kampret di Ciao, Ciao suruh aku bikin background dan coloring.

Terus, rencana kedepan mau gimana nih?

Targetnya, aku mau lebih memperkuat ilustrasi. Sambil menambah portofolio dulu. Kalau animator itu harus tim. Nggak bisa jalan sendiri sih.

Baca Ini Yah: Tips Membuat Konten Menarik di Media Sosial. Tips ke 3 Adalah Core of The Core Sukses Menambah Jumlah Follower!

Meskipun hidup di Kabupaten Purbalingga, yang pada dasarnya bukan kota kreatif, pelaku industri kreatif tetap bisa berkarya dan eksis yah. Reva mengaku kalau dia juga tetap hidup cukup dari karya ilustrasi yang dibikinnya selama ini.

Selain Reva, banyak lagi orang kreatif di Purbalingga lainnya, tentu saja. Dan, dari ngobrol dengan orang-orang kreatif itu, semangat untuk berkarya menjadi semakin menggelora yah. Hehehe.

Kalau wankawan, siapa nih orang kreatif yang menjadi inspirasi berkarya kalian? Boleh dong share, siapa tahu bisa jadi inspirator juga buat AkuBangkit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *