Dunia seni rupa di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah lagi on fire nih. Pameran Seni Rupa “Hahaha” jadi pemancar teranyar geliat eksotis para perupa di Kota Perwira.
Sejak tahun 2019 kemarin, juga ada pemeran seni rupa di Purbalingga. AkuBangkit mencatat, paling nggak sudah ada tiga pameran seni lukis di Kota Perwira.
Pameran “Blarak Visual Art Exhibiton” di November 2019, Pameran Lukisan Tunggal oleh Chune Ebeg Mayong di April 2021 hingga Pameran Lukisan Wongso Art di Juni 2021.
Cara Menonton Pameran Lukisan: Jangan Datang ke Pameran Lukisan, Kalau Kamu Belum Baca Tips Bagaimana Cara Menikmati Karya Seni Lukisan. Sekang Ahline!
Tiga pameran seni itu punya konsepnya masing-masing. Pun begitu dengan pameran seni rupa teranyar di Purbalingga yang AkuBangkit ceritakan.
Pameran Seni Rupa “Hahaha” punya sajian konsep yang berbeda. Konsepnya fresh banget. Kayak apa sih bedanya pameran ini? AkuBangkit kasih tahu kok. Sabar. Heuheu.

Kenalan dengan Pameran Seni Rupa “Hahaha” di Purbalingga.
Sebelum cerita lebih jauh, AkuBangkit kasih info dulu nih. Pameran Seni Rupa “Hahaha” digelar di Kedai Kabin Purbalingga, 2-4 Juli 2021. Event ini terbuka untuk umum dan free entry.
Jadwal pameran sebenarnya mundur sepekan dari rencana awal karena kudu menyesuaikan kebijakan PPKM di Purbalingga. Walau begitu, tetap banyak penyuka seni yang nonton pameran.
Pameran seni menampilkan berbagai jenis karya seni rupa dari Altsrego, Bayu Bagh, Awan Hastanto, Diptya Samapta, Endar Pramono sampai Mural Masmilk. Perupa muda itu bagian dari Komunitas Oemar Bakrie.
Para perupa dari Purbalingga itu menampilkan interpretasi bebas terhadap tema “Hahaha”. Uniknya nih, karya yang terpajang nggak semuanya bernuansa gembira hati!
Ada yang menampilkan ekspresi dari “Hahaha” dengan karya bernuansa masa lalu, satir, bahkan tragis. Jadi, nonton pemeran ini begitu mengacak-acak emosi kita.
Oh iya, kurator karya di pameran ini adalah esais dan pemerhati seni di Banyumas Raya, Abdul Aziz Rasjid. Meskipun, terkendala momen bertemu, karya seni rupa yang terpajang tetap bukan kaleng-kaleng.
Pameran seni rupa yang diselenggarakan secara terbuka ini diramaikan dengan sesi workshop lettering, workshop kolase dan sarasehan karya bareng Abdul Aziz Rasjid. Asik loh.

Seberapa Keren Pameran Karya Versi Anak Muda Ini?
Sebenarnya banyak hal yang bikin Pameran Seni Rupa “Hahaha” ini breakthrough banget. Tapi, AkuBangkit mau kasih tahu beberapa aja yah. Mbok kedawan macane. Hihihi.
1. Terasa Banget Jiwa Kreativitasnya.
Meskipun “cuma” pajang 14 karya seni rupa dan satu karya seni kolaborasi, semangat kreatif di Pameran Seni Rupa “Hahaha” memancar begitu benderang. Kerasa banget.
Dengan penataan karya yang ciamik dan daya dukung interior kafe bergaya industrial, sudah pasti pengujung merasakan nuansa cozy di pameran seni yang instagramable ini.
Duduk berlama-lama dengan atmosfer berkreasi itu membikin jiwa berkesenian meronta-ronta. Semangat berkarya para seniman itu menular banget. Sayang, ora bisa nggambar. Duh.

2. Karya Kolaborasi Enam Perupa Muda.
Sewaktu masuk ke area pameren seni rupa kekinian ini, pengunjung akan disambut dengan satu karya seni rupa. Lukisan itu berukuran besar, jadi sangat mencolok.
Lukisan yang menampilkan bocah berwajah merah dan bertopi bebek kuning itu ternyata karya hasil kolaborasi enam seniman! Satu kanvas, enam perupa.
Mereka menggambar dengan tema “Hahaha” pada satu kanvas secara bergantian. Karya ini keren pol, sebab mereka membuatnya tanpa konsep yang dirembug bersama. Sayangnya, lukisan ini belum ada judul.
Mungkin karena rembug mereka jauh lebih susah kalau urusan kasih nama. Kalau boleh, AkuBangkit usul judul “Mbabak Mbebek” Hehehe.
3. Memanfaatkan Teknologi Augmented Realty.
Nilai lebih dari Pameran Seni Rupa “Hahaha” ini bukan cuma hadirnya anak muda sebagai pembuat acara, perupa dan penonton. Melainkan juga karena hadirnya teknologi augmented realty alias AR.
Dengan penerapan teknologi AR, bisa menikmati pengalaman share story instagram menggunakan animasi khusus dari Pameran Seni Rupa “Hahaha”. Caranya, gampang banget!
Cukup pakai filter di ig @kananjalan.co, scan lukisan kolaborasi seniman, lalu akan muncul animasi dan suara tertawa. Habis itu, share, share, share!

4. Tour Karya Membantu Memahami Proses Kreatif.
Yang nggak kalah seru dari Pameran Seni Rupa “Hahaha” di Kedai Kabin adalah sesi tur ke semua karya seni rupa. Tur ini didampingi langsung oleh senimannya.
Pas tahu ada sesi jalan-jalan ke karya seni rupa, AkuBangkit langsung kepengin. Sebab momen ini bisa memantu kita bisa memahami proses kreatif karya sekaligus menguji kedalaman interpretasi terhadap karya. Jadi, nggak membosankan.
Dari sesi tur karya ini, AkuBangkit semakin memahami bahwa nggak ada karya yang jelek apalagi asal-asalan dibuat. Memang bener, di balik sebuah karya selalu ada art-nya.

Catatan Penting tentang Pameran Seni Rupa “Hahaha”.
Catatan ini sebenarnya mengacu pada obrolan dengan Abdul Aziz Rasjid di sesi sarasehan karya. Cuma, AkuBangkit sepakat dengan obrolan selama satu jam itu sih.
Dari Pameran Seni Rupa “Hahaha” kita bisa belajar tentang pentingnya semangat kolaborasi dan konektivitas dalam menumbuhkan budaya berkarya di Kabupaten Purbalingga.
Jadi, bukan hanya tentang keberanian seniman untuk berkarya. Apalagi malah cuma tentang keberanian publik menonton pameran, biar ramai.
Selain itu, penting juga untuk membangun budaya apresiasi. Yang mana, apresiasi ini nggak cuma tentang tepuk tangan yang meriah.
Namun juga tentang adanya saran dan kritik. Dan, seniman yang memajang karya harus siap untuk mendapatkan respon dari publik.
Kalau Aziz bilang, salah satu parameter kesuksesan pameran karya salah satunya bisa dilihat dari intensitas pameran itu diobrolkan oleh publik. Ya, mungkin ini bisa jadi acuan kita yah.

Nih Ide Staycation di Purbalingga: Kamu Harus Baca Cerita Staycation di Purbalingga Ini, Sebelum Memutuskan Staycation di Braling Grand Hotel by Azana. Gagean!
AkuBangkit seneng bisa main ke Pameran Seni Rupa “Hahaha” yang digelar di Kedai Kabin. Apalagi, dengan lagi minimnya event seni bergaya anak muda yang bisa dikunjungi di Purbalingga.
Eh, tapi selanjutnya apalagi nih mas-mas seniman? Apa sudah mau segitu saja? Hihihi.
Btw, wankawan sudah pernah main ke pameran seni? Cerita dong pengalaman kalian main ke pameran seni. Monggoh.
Assalamualaikum
Nyong arep curhat mas, nyong urung pernah teka maring pameran mas, tapi pengin, tapi isin, insekur ketemu mas-mas art sing nyeni, gaul, karyane akeh. Kepriwe carane ben ora isin mas?
Maturnuwun mas
Wassalamu’alaikum
Hehehe. Dolan bae. Neng kedai kabin masih buka pamerane. Mumpung nganggo masker, ora perlu isin.