Niat ini sebenarnya sudah muncul sedari hari pertama puskesmas menyatakan positif terpapar Covid-19, di pekan akhir Juli 2021. Tapi, ya baru benar-benar bisa donor plasma konvalesen, belum lama ini.
Makanya, pas ada temannya teman membutuhkan plasma konvalensen, AkuBangkit nggak ragu untuk menawarkan diri. Kalau memang memenuhi syarat donor konvalesen, ya kenapa nggak.
Eh, sebelum AkuBangkit bercerita pengalaman melakukan donor plasma konvalensen untuk pasien Covid-19, kenalan dulu sama aktivitas transfusi plasma konvalesen yuk.
Apa itu Donor Plasma Konvalesen?
Donor plasma konvalesen adalah metode pengambilan darah plasma dari penyintas COVID-19 yang dapat diberikan sebagai terapi untuk pasien COVID-19 yang sedang dirawat. Singkatnya, begitu.
Metode ini pada dasarnya adalah terapi tambahan bagi pasien Covid-19. Jadi, mendapat donor plasma konvalesen nggak berarti langsung sembuh loh yah.
Karena kesembuhan pasien tetap bergantung pada kondisi kesehatan tiap pasien. Maka itu, kebutuhan masing-masing pasien terhadap donor plasma berbeda-beda.
Melakukan donor plasma konvalesen nggak bisa sembarangan. AkuBangkit juga baru tahu pas bikin tulisan buat Braling tentang donor plasma konvalesen di PMI Purbalingga.

Palang Merah Indonesia alias PMI sudah merilis syarat donor plasma konvalesen dengan jelas dan detail. Berikut ini syarat melakukan donor konvalesen;
- Berusia 16 tahun, tidak ada riwayat penyakit kronis dan hepatitis.
- Berat badan diutamakan > 55 Kg.
- Laki-laki atau jika perempuan yang belum pernah hamil.
- Pernah terkonfirmasi Covid-19.
- Tidak memiliki keluhan flu like ilness (batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan) setelah dinyatakan sembuh atau selesai isolasi mandiri.
- Tidak menerima tranfusi darah selama enam bulan terakhir.
- Lebih diutamakan yang pernah mendonorkan darah.
Gampang kan? Memang. Tapi karena ini menyangkut nyawa seseorang, sebaiknya jangan berbohong cuma demi lolos syarat menjadi pendonor plasma yah. Bahaya kan.

Cerita Melakukan Donor Plasma Konvalesen.
Baiklah. Sekarang waktunya AkuBangkit berbagi sedikit pengalaman melakukan donor plasma bagi pasien Covid-19.
AkuBangkit melakukan donor konvalesen di PMI Banyumas. Soal lokasi, AkuBangkit cuma mengikuti keluarga pasien Covid-19 yang opname di RS Emmanuel Banjarnegara.
Setelah sampai di tempat parkir PMI Banyumas, AkuBangkit mendadak deg-degan nih. Nggak sampai panen keringat dingin sih. Cuma degub janjung kian kencang.
Harap maklum dong. Kan ini pengalaman pertama AkuBangkit melakukan donor. Sama sekali belum pernah donor darah. Bukan karena takut jarum suntik, cuma belum pernah. Heuheu.
Singkat cerita, setelah bertemu petugas di lobi PMI Banyumas. AkuBangkit harus melakukan verifikasi data calon pendonor plasma.

Hm, Ternyata Ada Alur Donasi Plasma di PMI.
Jebule, ada beberapa tahapan sebelum pendonor itu bisa melakukan donasi plasma konvalesen di UDD PMI. Jadi, pas datang, nggak langsung bisa donor plasma konvalesen di PMI.
Tahap pertama, setelah melakukan verifikasi data calon pendonor. Dokter bakal melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga bertanya tentang riwayat penyakit dan penggunaan obat.
Setelah diperiksa dokter. AkuBangkit mengikuti pemeriksaan golongan darah dan skrining antibodi di ruangan sebelahnya ruang dokter.
Pas skrining antibodi, darah AkuBangkit diambil beberapa tabung kecil. Lupa berapa volumenya, yang pasti lumayan cepat.
Selain buat ngecek kondisi antibodi, skrining dilakukan buat ngecek risiko infeksi penyakit menular lewat transfusi darah. Seperti HIV, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis.
Setelah skrining antibodi, AkuBangkit lantas pulang. Petugas PMI Banyumas baru kasih kabar kalau AkuBangkit memenuhi syarat transfusi donor plasma konvalesen, satu hari setelahnya. By phone.
Rasanya Donor Plasma Konvalesen Bersama PMI.
Setelah sampai di PMI Banyumas, ternyata nggak langsung masuk ke ruang apheresis. Harus menunggu. Karena ada penyesuaian setting alat apheresis.
Singkat cerita, AkuBangkit dipanggil oleh petugas dan supaya bersiap melakukan donor apheresis di kursi empuk di sebelah alat canggih ini.
Oh iya, FYI. alat atau mesin apheresis berfungsi untuk melakukan pengambilan salah satu kompenen darah dari pendonor. Kalau proses apheresis untuk memisahkan plasma disebut plasmaferesis.
Gambaran singkat proses kerja alat apheresis yakni alat akan memisahkan darah yang diambil dalam tubuh dengan plasma. Kemudian mengembalikan darah itu ke dalam tubuh. Jadi, ketika kita donor plasma, kita nggak kehilangan darah.
Proses plasmaferesis ini butuh waktu sekitar 60 menit. Kalau pas AkuBangkit donor plasma di PMI Banyumas sih butuh waktu 64 menit. Lumayan lama, apalagi buat istri yang menunggu di luar. Heuheu.

Efek Samping Donor Plasma pada Pendonor, Ada Nggak Sih?
AkuBangkit merasakan mengigil, mual dan berkunang-kunang ketika melakukan donor plasma. Terutama di awal dan akhir proses donor.
AkuBangkit kira hal itu adalah efek samping negatif dari donor plasma. Tapi setelah berbincang dengan petugas, ternyata bukan suatu efek buruk bagi pendonor. Itu efek normal.
Kondisi itu terjadi karena faktor kesehatan tubuh pendonor dan rutinitas melakukan donor darah. Dan yang terjadi sama AkuBangkit itu karena baru kali pertama donor darah dan ada faktor kelelahan.
Jadi, saran nih buat teman-teman supaya bisa menghindari risiko nggak enak di badan ketika donor plasma. Yakni, lebih baik makan tiga jam sebelum donor, banyak minum air putih dari tiga hari sebelum donor, istirahat yang cukup dan kurangi begadang.
Setelah lebih satu jam proses donor plasma di UDD PMI, hasil plasma tergolong keruh. Kata petugas, kemungkinan karena kandungan kolesterol cukup tinggi, tapi nanti petugas akan melakukan pengecekan lebih lanjut.
Yah, walau begitu, semoga plasma bisa tetap bermanfaat bagi orang yang membutuhkan. Karena memang banyak pasien yang membutuhkan. Hm, meskipun jarang yang butuh plasma golongan darah AB, tapi pas butuh eh kerap sulit.
Lagu Favorit Kamu : Mensyukuri Patah Hati Bersama Lagu Melow Sheila on 7. Kamu Suka Lagu yang Mana Nih?
Dan alhamdulillahnya, AkuBangkit pulang dengan sehat. Meskipun harus bawa motor sendiri. Di rumah juga nggak ada efek-efek buruk terhadap kesehatan.
Oke! Jadi, setelah ini nggak usah tanya donor plasma konvalesen untuk apa yah. Karena sudah jelas untuk membantu sesama manusia. Apalagi malah takut untuk donor plasma konvalesen.
Semoga blogpost kali ini bisa bermanfaat buat teman-teman yang mau donor plasma konvalesen yah. Buat yang sudah pernah, boleh dong share pengalaman kalian. Monggoh.
Terbaik nih.. semoga sehat selalu, yes. Donor plasma darah konvalesen emang membantu banget bagi mereka yang terkena Covid-19.
Iya. Banyak membutuhkan. Semoga kita bisa saling membantu
Terimakasih Inspirasi nya kak AkuBangkit
Semoga yang lain juga dapat menginspirasi seperti Kaka, 😊
Jangan Takut Untuk Donor Darah
Sama2. Semoga pandemi ini lekas berlalu