resensi buku antologi puisi 2021
Ulasan

Buku Antologi Puisi Ini Menjadi Bukti Cerita Rindu Nggak Punya Ujung. Tapi, Setelah Rindu Apa Lagi?

Hore! Selesai juga nih. Akhirnya tuntas nih baca buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu”. Alhamdulillah sekali.

Iya nih, lumayan lama waktu baca satu buku kumpulan puisi dari Ryan Rachman. Penyair sekaligus pewarta di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Kalau ditanya kenapa bisa lama, ya karena sengaja. AkuBangkit sengaja baca puisi-puisi rindu itu di momen-momen yang khusus dan berbeda-beda.

Mulai dari momen siang hari yang gaduh hingga malam hari yang pekat. Momen dengan good mood sampai dengan bad mood. Bermacam-macam lah.

Karena menurut AkuBangkit, sangat sayang kalau baca puisi yang bertaburan rasa rindu dibaca maraton. Nanti rasanya nggak dapet. Kan sayang.

Kenalan dengan Buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu”.

Komunitas Teater dan Seni Perwira (Katasapa) Purbalingga dan SIP Publishing menerbitkan Buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu” di Desember 2020.

Dan, seperti judulnya. Buku kumpulan puisi ini mengusung tema tentang rasa rindu. Bermacam rupa rindu yang lahir dari tubrukan waktu, jarak dan hati.

Ryan Rachman menyuguhkan lebih dari seratus puisi yang ia tulis dari tahun 2010 hingga 2020 dalam buku setebal 110 halaman ini.

Kebanyakan karya puisi itu sudah pernah diterbitkan di media massa serta antologi bersama. Jadi, puisi yang bertebaran di buku ini sudah melalui proses kurasi yang mumpuni.

Kalau kata Ryan Rachman dalam Kata Pengantar, “buku ini adalah bentuk rekam untuk mengulang memori proses kreatif saja dalam menulis puisi agar tidak tercecer di sembarang tempat”.

Kenalan Sebentar dengan Ryan Rachman.

Oh iya, mbok ada yang yang belum kenal. Ryan Rachman itu penyair yang tinggal di Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah.

Pria kelahiran Kebumen ini sekarang berprofesi sebagai pewarta di Suara Merdeka serta Ketua Katasapa Purbalingga. Aktif juga di beberapa organisasi lainnya.

Ryan Rachman sudah melahirkan puisi dan cerita pendek (cerpen) sejak masih mahasiswa Sastra Inggris di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

Jadi, sudah tentu banyak karya puisi dan cerpen Ryan Rachman yang diterbitkan di media massa dan buku. Cek aja sendiri kalau nggak percaya, Heuheu.

buku antologi puisi purbalingga jawa tenngah

Banyak Rindu Bertaburan pada Sudut Buku Antologi Puisi Ini.

Semua puisi berbicara tentang rindu. Dari yang pertama hingga yang terakhir tersaji dalam Buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu”.

Meskipun mayoritas puisi dihuni curahan rasa rindu kepada kekasih, terselip pula rasa rindu pada suasana alam, lingkungan desa hingga sentuhan saling interaksi.

Masing-masing sudut pandang kerinduan tersebut tidak saling menghilangkan. Justru saling menguatkan dan mewarnai kegalauan yang menyeruak di ujung pena.

Tiap diksi dan perumpamaan yang muncul pada tiap bait mampu menceritakan beragam kerinduan dengan baik. Sehingga tanpa sadar, puisi itu terasa begitu dekat. Terasa inyong banget.

Bahkan, menurut AkuBangkit, ratusan puisi di Buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu” menjadi bukti bahwa terlalu banyak kerinduan sang empunya karya pada sang kekasih.

buku kumpulan puisi banyumasan

Mulanya Kisah Mendayu, Berujung Tuturan Sikap.

Iya. Kalau baca puisi-puisi di Buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu” memang terasa mendayu-dayu sekali. Namanya juga sedang rindu.

Tapi, itu pada awalnya saja. Karena semakin ke belakang, bait-bait puisi dalam buku sastra ini nggak cuma berbicara soal kerinduan.

Namun juga menampilkan sikap penyair terhadap situasi sosial yang menyelimuti. Lebih eksternal. Sikap ini tampil terang benderang maupun tersirat.

Perubahan nuansa ini menjadi semacam flow alur emosi dan suasana hati penyair. Sekaligus menjadi serpihan cermin bagaimana lingkungan kita memang sudah berubah dalam dua tahun terakhir.

Banyak Memakan Rindu, Nggak Bikin Kenyang.

Dari puisi-puisi Ryan Rachman di Buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu”, kita jadi tahu jika kehadiran rindu di relung memang layak dirayakan.

Dari bait-bait yang mengular di puisi ini, kita juga jadi tahu bagaimana metode memanen rindu. Jadi ya, buku ini cocok buat pemburu quote sentimentil. Heuheu.

Tapi, kalau boleh saran, jangan baca karya puisi di buku kumpulan puisi ini secara maraton. Karena terlalu banyak “memakan” rindu hanya mengundang rasa jemu. Apalagi buat AkuBangkit yang nggak lihai mengolah rasa.

Ada baiknya, membaca buku Buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu” ini di momen terbaik. Ketika hujan turun, malam larut atau subuh menyapa, misalnya.

resensi buku antologi indonesia 2021

Baca Buku Ini Juga : Resensi Buku Cerpen Purbalingga “Jantra Jiwa”: Batal Patah Hati oleh Ekspektasi yang Bertepuk Sebelah Tangan

Buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu” dari Ryan Rachman sejatinya bukan semata dokumentasi karya puisi dari penyair dari Kaki Gunung Slamet.

Melainkan, kumpulan serpihan suasana desa, alam dan hati masyarakat Purbalingga. Nuansa ini begitu melekat, hingga kita wong braling lebih mudah memahami pesan yang terkandung sekalipun kata hadir meliuk-liuk.

Maka itu, coba deh baca Buku Antologi Puisi “Sejumlah Metode Bagaimana Rindu Menerkam Jantungmu” ini. Jangan lupa juga baca karya-karya sastra dari penulis lainnya di Purbalingga. Banyak loh.

Dan, pastikan rindu yang kamu pupuk itu nggak pertepuk sebelah tangan. Apalagi di-read doang.

Hihihi. Oke deh. Enaknya kita baca buku antologi puisi apalagi nih? Boleh dong bagikan saran kamu. Nggak harus puisi juga sih. Heuheu.

1 thought on “Buku Antologi Puisi Ini Menjadi Bukti Cerita Rindu Nggak Punya Ujung. Tapi, Setelah Rindu Apa Lagi?”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *