Daun pisang menari meliuk-liuk
Ketika keegosan menghantam keras
Menggetarkan seluruh tatanan otak
Meruntuhkan jagat raya memori
Buliran air berlarian di selokan kecil
Mendendangkan dendam kesumat
Sembari menabur riuh kegeliasahan
Kini ketenangan telah berubah murka
Tetiba angin datang membawa pisau
Meneriakkan ujaran berhawa panas
Gincu mengelupas dari sarangnya
Sementara kerikil terbengong-bengong
Pahit kopi terasa begitu membual
Menyeburkan seduhan omong kosong
Cuma terasa seruputan kegetiran
Tak ada filosofi pada pekat rasa