tips marketing terbaru 2021
Catatan Lepas

Wahai Pemilik Brand di Indonesia, Ini Tren Konten Marketing yang Bisa Kamu Terapkan di Tahun 2021. Jal, Tiliki Kiyeh!

Para marketer maupun pemilik usaha pasti sangat merasakan adanya perubahan perilaku konsumen, yang begitu drastis di tahun 2020. Malah bisa jadi, perubahan itu sudah menjadi semacam lompatan.

Sekarang ini, aktivitas konsumen sudah semakin digital. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, smartphone nggak terlepas dari genggaman dan pandangan.

Konsumen nggak lagi hanya mengakses satu jenis platform media sosial. Mereka punya beragam jenis medsos sekaligus. Mereka “menyantap” Mau konten teks, audio, visual maupun audio-visual.

Apalagi dengan kian tumbuhnya penggunaan Zoom Meeting, Google Meet Microsof Team, Skype hingga layanan live streaming di media sosial, konsumen pun kian akrab dengan konsep event virtual.

Mana Nih Lagi Favorit: Ayo Dengarkan 3 Lagu Kodaline yang Penuh Makna Ini. Eargasm Banget!

Perubahan perilaku konsumen itu pada akhirnya memicu perubahan haluan strategi komunikasi pemasaran atau bahasa kerennya marketing communication. Adaptasi itu penting bagi sebuah brand. Wajib malah.

Kalau nggak melakukan penyesuaian strategi komunikasi pemasaran, bisa-bisa brand malah tergerus habis di persaingan pasar, yang kian ketat. Bahaya banget kan.

blogger purbalingga jawa tengah

Salah satu cara para brand menyesuatiakn strategi marketing communication di tahun 2020 ialah dengan menaruh perhatian sangat besar pada konten marketing.

Di era dimana publik diharuskan jaga jarak dan dengan keterbatasan mobilitas, brand merancang konten marketing untuk bisa sedekat mungkin dengan konsumen.

Para marketer ‘ngebet’ brand mereka bisa menjadi bagian dari obrolan dan konten share konsumen di media sosial. Semua itu demi membangun engagement ciamik antara brand dan konsumen.

Tren Konten Marketing di Tahun 2021, Sudah Tahu Belum?

Menariknya, sejumlah ahli marketing menduga kalau beberapa strategi komunikasi pemasaran alias marketing communication yang muncul pada tahun 2020 bakal kembali menjadi trend di tahun 2021.

Yup, pandemi yang belum usai dan aktivitas serba smartphone yang menjadi “the new normal” membuat konten marketing ini bakal trend di tahun 2021.

Memahami bentuk-bentuk tren konten marketing ini nggak cuma penting bagi pemilik brand besar sih. Melainkan juga bagi pelaku UMKM, baik skala nasional maupun lokal.

Kenapa bisa begitu? Ya karena sekarang ini memang sudah zamannya brand ternama maupun brand UMKM punya kesempatan yang sama untuk melakukan optimalisasi pemasaran digital.

Mau brand yang berdiri puluhan tahun maupun brand yang baru saja muncul sama-sama punya akses untuk bikin akun media sosial dan menyebarkannya kepada netizen yang sesuai targetnya. Iya kan?

AkuBangkit bakal sedikit mengulas beberapa konten marketing yang bakal tren di tahun 2021. AkuBangkit merangkum ulasan ini dari berbagai sumber yah. Monggoh.

Satu. Media sosial tak bisa terlepaskan dari aktivitas marketing.

Di tahun 2021, Media sosial masih menjadi cara paling ampuh untuk memasarkan produk maupun membangun awareness brand. Sebab, medsos memang semakin melekat dalam aktivitas konsumen.

Kalau mengacu pada laporan Hootsuite Tahun 2020, netizen paling banyak menggunakan media sosial seperti Youtube, Whatsapp, Facebook, Instagram, Twitter, Line, FB Mesenger, hingga Tiktok.

Namun, pemilik brand harus memahami bahwa nggak berarti punya semua akun medsos adalah jurus jitu loh. Ingat iniloh yah!

Pilihlah medsos terbaik untuk optimalisasi pemasaran digital. Yakni medsos yang jadi tempat ngumpulnya konsumen tertarget.

Yang paling penting, integrasikan semua medsos dan jangan asal post. Prinsipnya, memancing lah di kolam dimana ikan incaran berkumpul.

Sumber Foto dari Gerd Altmann di Pixabay.

Dua. Penting banget nih menerapkan user generated content (UGC).

Secara sederhana, user generated content (UGC) merupakan konsep produksi konten yang melibatkan peran aktif konsumen dalam aktivitas pemasaran marketing.

Konten UGC mendorong keterlibatan konsumen berinteraksi dengan brand. Baik melalui review, testimonial, feedback, partisipasi kuis, survei, jajak pendapat, kontes hingga games.

Brand-brand e-commerce dan media online sangat aktif memanfaatkan konten UGC, demi terus menjaga konsumen tetap “jalan-jalan” di kanal mereka.

Dengan menerapkan konten UGC, brand bisa mengetahui konten apa saja yang menarik bagi komunitas konsumennya. Ada basis datanya. Jadi, nggak asal-asalan lagi bikin kontennya.

Keuntungan dari penerapan konten UGC yakni bisa meningkatkan kepercayaan followers atau target audiens. Karena, konten user generated content ini terlihat alami dan bersumber dari experienced user.

Tiga. Konten video sudah tentu sangat menarik di panca indera.

Konten marketing dalam format video selalu menarik bagi konsumen. Sejumlah survei menyebutkan bahwa konten video dapat membantu konsumen membuat keputusan pembelian.

Selain itu, media sosial juga “lebih semangat” dalam memperluas jangkauan distribusi konten video di platformnya. Dengan begitu, peluang kian banyak netizen yang terpapar video marketing akan lebih besar.

Jenis-jenis video marketing ada banyak, seperti video branding, video demo, video tutorial, video testimonial, video event sampai dengan video behind the scene.

Di tahun tahun 2021 ini, format video marketing kian bertambah. Brand jangan sampai melepaskan peluang untuk bikin live streaming. Tahun 2020 sudah membuktikan kejayaan konsep konten live streaming.

Nah, mulai sekarang upayakan video marketing bisa dikonsep dan diproduksi dengan baik yah. Video marketing ini harus eye catching sekaligus mudah dipahami konsumen, biar lebih banyak yang beli kan.

Empat. Please bikin lebih personal, jangan “ngobrol sendiri”.

Sekarang ini nggak zamannya brand “ngomong sendiri” tentang keunggulan produk dan bisnisnya dibandingkan pesaing alias pakai jurus ngecap. Jangan lagi deh menjadikan konsumen sebagai obyek pemasaran.

Kini, konsumen jauh lebih cerdas, bahkan mungkin kejam. Di tengah gelombang tsunami informasi ini, konsumen menuntut konten yang sesuai dengan ketertarikan dan kebutuhannya. Konten yang lebih personal.

Jenis tren konten marketing ini beken disebut personalized marketing. Strategi pemasaran dimana brand menyuguhkan konten marketing yang relevan kepada konsumen.

Hal itu bisa dilakukan melalui pengumpulan data, analisis, dan penggunaan teknologi. Sebenarnya, medsos juga sudah “membantu” brand untuk konten yang personal, melalui insight hingga analitic.

Pada tahun 2021 ini, siapapun brand yang menyajikan konten lebih personal, akan memiliki ikatan yang lebih kuat dengan konsumen. Jadi, jangan salah pahami konsumenmu yah.

Lima. Podcast kian akrab dengan aktivitas konsumen.

Sederhananya sih, podcast adalah rekaman diskusi audio tentang topik tertentu. Podcast bisa ditemukan di Spotify, iTunes, Google Podcast hingga Youtube.

Konten marketing ini semakin digandrungi konsumen karena fleksibel. Podcast bisa didengarkan kapanpun. Baik sambil kerja, olahraga, makan siang, perjalanan maupun saat menjelang tidur.

Podcasting membantu brand dalam berbagi informasi dan membangun reputasi dengan cara yang asik dan intim. Sudah banyak loh brand besar yang terjun membuat podcast.

Sejumlah pakar marketing memprediksi konten marketing dalam format podcast akan semakin merajalela di tahun 2021. Katanya, potensinya masih sangat besar.

AkuBangkit juga sudah bikin podcast “Spik Sana Spik Sini” demi menjawab tantangan zaman ini. Siap untuk kolaborasi dengan podcast dari AkuBangkit?

Dengar dan Temukan Kisah Orang-orang di Podcast “Spik Sana Spik Sini”.

Kalau Boleh Jujur, Ini Akar dari Konten Marketing yang Efektif.

Kamu boleh nggak percaya, tapi menurut AkuBangkit, akar dari trend konten marketing di tahun 2021 adalah pengembangan konten marketing berbasis data!

Mengembangkan brand dengan memadukan data, teknologi dan cara bercerita yang baik, akan menjadi sumber konten yang menarik bagi konsumen. Brand akan tumbuh secara lebih relevan dengan dinamika konsumen.

Lagu Paling Bikin Joget: 5 Lagu Tik Tok Ini Hits dan Viral di Tahun 2020, Yuk Cari Tahu Maknanya Biar Menjiwai Bikin Video Tik-tokan.

Yah, seperti AkuBangkit sampaikan di awal kan. Kondisi pasar sekarang ini sangat dinamis. Nah, data base itu akan jadi acuan strategi marketing communication yang efektif dan efisien.

Karena, aktivitas marcomm itu memang nggak cuma fokus untuk meningkatkan penjualan barang atau jasa, namun juga dalam rangka membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen.

Maka itu, para pemilik brand harus melihat aktivitas marcomm sebagai bagian dari investasi. Bukan semata pengeluaran. Setuju nggak nih? Hehehe.

Eh, gimana menurut wankawan tentang prediksi trend konten marketing di tahun 2021? Boleh dong share.

8 thoughts on “Wahai Pemilik Brand di Indonesia, Ini Tren Konten Marketing yang Bisa Kamu Terapkan di Tahun 2021. Jal, Tiliki Kiyeh!”

  1. Ulasan yang keren banget nih. Review yang personal, video, dan podcast emang selalu menarik bagi kita. Enggak monoton iklannya langsung promosi produk. Semoga mereka mulai menyadari, bahwa digital content itu penting.

    Dan saya terima jasa review produknya. Wkwkwkwkwkwkw

    1. Kalau menurutku sih iya. Bahkan, saling terkait. Personal branding yang baik akan membantu pemasaran sebuah brand. Malah pada banyak kasus, personal brand yang bagus, bisa menjadi pijakan kuat untuk menjual brand, meskipun masih dalam format ide.

      Makanya, beberapa tahun terakhir, brand itu tetap mengangkat personal brand founder atau bossnya. Karena memang saling terkait sih. Begitu. Hehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *