wisata terbaru purbalingga
Catatan Kecil

Wahai Para Traveler! Mari Kita Menelusuri Kehidupan Keluarga Pak Tani di Destinasi Wisata Terbaru Purbalingga, Green Sabin!

Sewaktu mendengar penjelasan konsep Green Sabin dan lihat proses pembangunan destinasi wisata terbaru di Purbalingga pada tahun 2020 ini, AkuBangkit langsung penasaran. AkuBangkit yakin, konsep ini bakal jadi penyegaran di industri pariwisata Purbalingga.

Ya sih, secara prinsip, Green Sabin memang wisata buatan. Yang artinya, destinasi wisata ini secara bentukan memang sama dengan destinasi wisata yang hits terlebih dahulu.

Macam Owabong Family Park, Sanggaluri Park, Purbasari Pancuranmas ataupun Golaga. Dan tentu saja, banyak lagi destinasi wisata buatan yang lainnya.

Lalu, kenapa AkuBangkit menyebut tempat wisata hits yang berada di Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet ini bakal jadi penyegaran?

Pertama, karena spirit yang dibangun memang nggak cuma tentang wahana-wahana wisata yang berada di dalam kawasannya, melainkan konsep yang diusungnya.

Kedua, sebab lokasinya punya panorama indah nan asri. Gunung Slamet di sebelah barat dan hamparan sawah yang mengelilinginya adalah kekuatan alami yang belum bisa tertandingi.

tempat wisata terbaru 2020 jawa tengah
Green Sabin berada di tengah hamparan sawah di Desa Cipaku, Kecamatan Merebet, Kabupaten Purbalingga. (Dokumentasi Green Sabin)

Kehidupan Keluarga Pak Tani dan Suasana Perdesaan.

Ketika ngomong tentang Green Sabin, maka nggak cuma ngomong soal wahana-wahana yang instagramable. Meskipun set up visual destinasi wisata ini memang keren banget. Setiap sudut cocok buat selfie. Bahkan dari pintu masuknya.

Tetapi, kekuatan Green Sabin lebih terletak pada konsep yang diusung. Sebagai destinasi wisata terbaru di Purbalingga, Pengelola sangat bersemangat dan fokus pada tema pertanian dan perdesaan.

Konsep itu diwujudkan pada tata kawasan yang memanfaatkan kondisi persawahan asri yang sudah ada. Jadi, nggak memaksakan untuk mengubah kawasan pesawahan yang ada jadi destinasi wisata.

Soul kehidupan pertanian dan perdesaan juga ditampilkan pada arsitektur bangunan. Nuansa kecoklatan khas desa tampil ciamik bersama resto, cafe, hall, walking track hingga lampu penerang yang terbuat dari garu tanah.

Pemandangannya menyegarkan mata dan hati, wankawan. Jalan-jalan di Green Sabin itu membuat senyum merekah, otomatis.

Jalan-jalan di Green Sabin bakal seperti menelusuri jejak masa kecil. Masa-masa dimana lumpur sawah yang kecoklatan, panas terik di pematang sawah dan mandi di saluran irigasi adalah kebahagiaan hqq.

Makanya, sayang banget kalau traveling ke sini cuma untuk selfie di berbagai sudut. Apalagi cuma main sendirian.

Menurut AkuBangkit, dolan ke tempat wisata terasa lebih menyenangkan jika wankawan datang ramai-ramai bersama keluarga atau teman-teman dan menikmati berbagai aktivitas yang ditawarkan destinasi wisata keren di Purbalingga ini.

  • tempat kuliner keluarga purbalingga
  • kopi lokal purbalingga
  • pertanian kopi purbalingga

Apa Aktivitas Menyenangkan yang Bisa Kita Lakukan?

Selfie sudah jelas yah. Tetapi, di luar itu, banyak aktivitas seru yang bisa wankawan dilakukan di sini.

Sebagai gambaran keseruan berwisata di Green Sabin, ini kira-kira fasilitas yang sudah dan akan tersedia:

  • Museum Tani
  • Restoran Tengah Sawah
  • Wande Boetani
  • Kolam Kecehan
  • Resort
  • Kolam Ikan
  • Hall
  • Gazebo
  • Area Terbuka
  • Jalur Pedati
  • Landmark
  • Spot Selfie

Di luar fasilitas-fasilitas untuk menjadi wahana berwisata, Green Sabin juga sudah tentu dilengkapi dengan mushola, toilet dan tempat parkir yang mumpuni. Pokoknya, nggak bakal repot deh kalau main ke destinasi wisata hits ini.

Ngopi Nyaman di Tepi Sawah.

Dari sekian banyak fasilitas yang tersedia di Green Sabin, AkuBangkit kasih sedikit spoiler yah. Terutama tentang Museum Tani, wande Boetani, area terbuka dan juga jalur pedati.

Museium Tani ini bakal menampilkan alat-alat pertanian yang ada di nusantara loh. Jadi, wankawan bisa melihat ani-ani hingga garu sawah. Selain itu, juga bakal ada foto-foto yang menampilkan kehidupan para petani masa lalu, masa kini dan juga masa depan. Keren yah?

Kalau soal Wande Boetani, ini semacam coffee shop yang konsepnya pakai bangunan joglo. Bisa seruput kopi lokal nusantara sembari menikmati keindahan alam Desa Cipaku.

Green Sabin menyediakan area terbuka yang bisa digunakan untuk event-event tematik. Baik yang digelar oleh Green Sabin sendiri, atau oleh pihak lain. Yah, mulai dari gathering sampai festival gitu deh.

Nah, kalau soal jalur pedati, ini adalah jalur yang dipersiapkan khusus untuk lewat pedati atau traktor. Jadi, wankawan bisa naik pedati atau traktor untuk jalan-jalan di kawasan persawahan. Kece kan!

Selain bisa menikmati wahana, wankawan juga bisa menikmati beberapa program aktivitas luar ruang di sini loh. Mulai dari menanam di sawah, menggaru dengan kerbau sampai dengan menangkap belut. Pokoknya aktivitas-aktivitas yang biasa dilakukan di desa.

Oh iya, Meskipun belum ada paket yang tersedia untuk wedding ceremony, toursm spot ini juga keren banget buat acara wedding loh! Bayangkan wedding di areal persawahan yang asri. Pasti foto dan video dokumentasinya bakal keren banget nih. Hihihi.

tempat wisata hits viral purbalingga
Salah satu trek yang harus dilalui kalau mau menuju Museum Tani di tengah-tengah Green Sabin itu. Keren banget kan. (Dokumentasi Green Sabin)

Cara Mudah Menuju Lokasi Green Sabin.

Sebenarnya kalau mau berwisata ke sini, mudah saja menjangkaunya. Namun, kalau jarang mlipir ke daerah Kecamatan Mrebet, nggak gampang juga untuk bisa segera sampai lokasi.

Sebab, Green Sabin memang nggak berada di jalur utama. Baik itu jalan utama di wilayah kecamatan maupun jalan utama di desa. Jadi, bisa dibilang, agak ndelesep gitu deh.

Buat wankawan yang ingin dolan ke tempat ini, AkuBangkit kasih ancer-ancer yang mudah untuk menuju lokasi Green Sabin. Eh, siapa tahu ada yang butuh. Heuheuheu.

Versi Pertama. Cara pertama ini bisa dibilang cocok untuk wisatawan yang menggunakan mobil dan minibus, karena jalannya lebih lebar. Plus lebih cocok untuk wisatawan yang datang dari arah Purbalingga alias selatan.

Patung Knalpot – Perempatan Sirongge – Perjalanan 10 Menit ke Utara – Perempatan Karangnangka – Belok Kiri – Perjalanan 5 Menit – Perempatan Pertama di Cipaku – Belok Kanan – Perjalanan 1 Menit – Green Sabin.

Versi Kedua. Cara kedua ini lebih direkomendasikan bagi pengendara sepeda motor. Sebab, jalurnya agak rawan kecelakaan dan sempit.

Patung Knalpot – Perempatan Sirongge – Perjalanan 12 Menit ke Utara – Jalan Menurun Setelah Kantor Kecamatan Mrebet / Sebelum SMP N 1 Mrebet – Di Jalan Menurun itu Ada Pertigaan Kecil – Belok Kiri – Perjalanan 2 Menit – Green Sabin.

Baca Juga Nih: Rekomendasi Kopi Khas Purbalingga yang Nikmat bin Sedap, Jangan Sampai Lolos. Seruput, Lik!

Kalau menurut AkuBangkit, main ke sini sih enaknya pagi, sore atau malam sekalian. Biar nggak gosong karena panas matahari yang terik sih. Tahu kan, kalau siang bolong, bakal panas banget jalan-jalan di area persawahan.

Oh iya, Green Sabin yang berlokasi di Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga ini bakal menjual tiket masuknya sekitar Rp 20-25 ribu. Jam bukanya dari pagi sampai malam, Cuma belum pasti sih sampai jam berapa malamnya.

Oke, wankawan. Kapan nih kita bisa dolan bareng ke Green Sabin. Beneran asik kok kalau wisata ke sini, ramai-ramai. Langsung saja japri atau email untuk atur jadwal main bareng. Hehehe.

2 thoughts on “Wahai Para Traveler! Mari Kita Menelusuri Kehidupan Keluarga Pak Tani di Destinasi Wisata Terbaru Purbalingga, Green Sabin!”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *