Purbalingga punya banyak pilihan destinasi wisata yang keren. Tempat wisata di Purbalingga nggak cuma Owabong Waterpark, Rest Area di Desa Serang ataupun ribuan curug yang tersebar di berbagai sudut desa.
Tetapi juga banyak tempat-tempat unik yang juga seru untuk jadi destinasi wisata. Bahkan, keunikannya itu bisa bikin pembeda dengan tempat wisata lainnya di Purbalingga.
Salah satu wilayah yang punya pilihan destinasi wisata dengan konsep berbeda ialah Kecamatan Kemangkon. Wilayah di tenggara Kabupaten Purbalingga ini memang kian hidup sejak ada Jembatan Linggamas.
Ada apa di Kecamatan Kemangkon ini? Dua tempat yang cukup menonjol adalah Sanggar Darimu di Desa Bokol dan Wisata Susur Sungai Klawing di Desa Kedungbenda.
Aku #JalanBarengGenPI ke dua destinasi itu di Oktober ini. Tepatnya sih Generasi Pesona Indonesia ranting Purbalingga. Ini jadi program rutin bulanan buat berkunjung ke destinasi wisata di Purbalingga.
Jalan Bareng GenPI yang selalu menawarkan pengalaman berbeda.
Kali ini, kami sengaja memilih main ke Desa Bokol dan Kedungbenda. Dua desa bersebelahan dan berada berada di jalur Panican – Sokaraja. Berada dekat dengan Jembatan Linggamas.
Dua destinasi wisata itu dipilih bukan cuma karena kemudahan akses. Meskipun lumayan jauh dari kota, berwisata ke dua desa ini sangat mudah loh. Jalannya sudah lebar, yah meskipun masih bergelombang sih.
Alasan kami main ke Sanggar Darimu di Desa Bokol dan Wisata Susur Sungai Klawing di Desa Kedungbenda juga dua destinasi itu memiliki keunikan masing-masing namun dengan citarasa yang sama; pedesaan.
Untuk Jalan Bareng GenPI edisi Oktober 2019 ini, kami start mulai pukul 13.00 WIB dan selesai pukul 19.00 WIB. Itupun kami memaksakan pamit. Asline ya betah banget. Hihihi.
Menikmati eksotisme dan keguyuban di Sanggar Darimu.
Aku sudah lama dengar Sanggar Darimu. Sama Dwi Nugroho yang punya Sangar Darimu juga kenal, bahkan pernah kolaborasi di beberapa kesempatan. Tapi ini bari pertama kali pelesir ke Sanggar Darimu.
Di destinasi pertama Jalan Bareng GenPI Purbalingga ini, lima indera kita nggak cuma diberi Vitamin D alias Vitamin Desa. Tetapi juga suasana guyub warga, kesenian yang hidup dan glesehan aka santai-santai yang menyegarkan.
Di Sanggar Darimu ini kami nggak cuma bisa ngobrol dengan Dwi Nugroho soal kesenian, semangat jiwa muda, hingga membangun desa wisata, namun juga menikmati eksotisme suara gending jawa.
Yang main gending jawa bukan kaset apalagi flashdisk loh yah. Tetapi beberapa warga yang berlatih gendingan. Wah, rasanya enak banget tuh makan siang sambil mendengar langgam dan disiram cahaya mentari.
Kalau main ke sini, jangan sampai melewatkan makan cimplung budin dan wedhang badeg. Semuanya asli buatan rumahan di sanggar yang ada di tengah sawah ini. Endeeeess semua tuh.
Aku dan tim Jalan Bareng GenPI menghabiskan waktu sekitar tiga jam di sini. Nggak kerasa. Ya memang nggak kerasa waktu berlalu. Karena memang suasananya enak banget buat selow.
Oh iya, Sanggar Darimu Desa Bokol ini juga menyediakan paket wisata. Ada workshop cukil, workshop menggambar, homestay, dolanan bocah, merchandise dan tentu saja kulineran.
Kalau lewat jalur Jembatan Linggamas, sempatkan lah mampir ke Sanggar Darimu. Lumayan banget buat membuang lelah perjalanan atau ruwetnya rutinitas. Sanggar Darimu ini buka 24 jam! WOW!
Nyeruput senja bersama alunan suara air sungai di tepi Kali Klawing.
Salah satu spot yang rekomended banget buat nonton sunset alias matahari tenggelam di Purbalingga ya sudah jelas di Kedungbenda. Khususnya di bawah Jembatan Linggamas ini. Kece banget, gaes.
Perpaduan sungai yang menenangkan dan matahari yang kembali ke peraduan jadi background selfie yang keren abis. Apalagi pas matahari sedang kemerahan tanpa terselimuti awan. Ajib lah.
Tetapi, waktu Jalan Bareng GenPI Purbalingga, tujuan main ke Wisata Susur Sungai Klawing ini nggak cuma sunset dan harga tiket yang cuma Rp 5 ribu. Tetapi juga tentang sensasi ngopi di tepi Kali Klawing.
Destinasi yang kekuatannya ini riverside alias tepi sungai ini sudah dilengkapi kafe kopi. Lebih tepatnya ya Kafe Girli. Bukan girly alias kemayu yah. Tetapi Girli yang pinggir kali.
Waktu ketemu, owner Kafe Girli, Seto cerita kalau kafe ini memang sengaja buka jam 4 sore sampai jam 12 malem. Ceritanya doi pengin menghidupkan nuansa wisata malam di Wisata Susur Sungai ini.
Tapi ide itu asli keren, bro! Aku ngopi di tepi sungai, sambil melihat keriuhan Jembatan Linggamas dan suara air mengalir di Kali Klawing jelas jadi sensasi yang mbetaih tur ngangeni. Dua jam nongkrong di sini, nggak ada bosennya.
Kopi di Girli ini murah-murah pula. Semuanya masih kopi-kopi khas dari Purbalingga. Wah, pokoknya sayang banget kalau melewatkan momen ngopi silir-silir di tepinya Kali Klawing Kedungbenda.
Hayuk baca ini: Pasar Kampung Duku yang Cocok Banget Buat Wisata Keluarga dengan Nuansa Kebon Ndesa
Momen liburan ke dua destinasi wisata nuansa desa di Purbalingga ini nggak terlupakan banget. Apalagi di dua destinasi itu, aku mendapat cerita-cerita yang asyik. Ini jadi pengalaman baru.
Dua destinasi itu juga cocok jadi spot pemberhentian kalau lagi capek berkendara dari Purwokerto ke Semarang ataupun sebaliknya. Keduanya mudah banget dijangkau.
Menjadikan Sanggar Darimu dan Ngopi di Girli atau malah susur sungai di Kedungbenda juga bisa jadi ide paket wisata yang menarik. Kamu hanya butuh waktu 3-4 jam untuk menikmati banyak momen di dua destinasi kece itu. Coba deh!
Foto Koleksi GenPI Purbalingga & Dokumentasi Pribadi
Setuku banget tentang suana guyun di Sanggar Darimu, Bokol. Plus udara dan tempatnya yang nyentrik dan asyik banget sampai lupa waktu main di situ. Karena belum apa-apa udah sore.
Lanjut ke Kedung Benda yang memang makin sore makin dipadati pengunjung. Asyik buat berburu sunset dan ngopi santuy di Cafe Girli. Bisa banget itu ya, buat paket wisata dari Bokol ke Kedungbenda.
Makanya segerakan agenda minitrip blogger seantero dunia di sini. hehe